Rabu, 21 Oktober 2015


“ARTIS” Senjata Ampuh Untuk Menggalang Suara
           Menjelang pilkada serentak 2015 banyak artis lokal maupun nasional berdatangan kedesa- desa,orientasinya tak lain dan tak bukan ialah untuk menghibur masyarakat,dan yang perlu digaris bawahi orientasi utamanya ialah untuk ikut mengkampanyekan cabup-cawabup[calon bupati-calon wakil bupati] /cawako-cawawako[calon wali kota-calon wakil wali kota].bahkan tak jarang dari pasangan calon sampai mengeluarkan kocek ratusan juta rupiah untuk mendatangkan artis tersebut.hal itu apakah setimpal dengan kontribusi yang ia berikan,dari hal itu juga muncul beberapa pertanyaan dari banyak orang maupun kalangan,salah satunya ‘’Apakah artis berpengaruh signifikan terhadap perolehan suara suatu pasangan calon??? Melihat dari realitas faktual yang terjadi dilapangan menunjukkan 90% masyarakat,terutama masyarakat pedesaan memiliki artis idola, sehingga banyak pasangan calon mengeksploitasi hal ini untuk menambah pundi-pundi suaranya.semisal dengan cara si pasangan calon mengenali terlebih dahulu mayoritas artis idola daerah tersebut.contoh kongkritnya seperti apa yang dilakukan oleh cabup-cawabup kabupaten sumenep,nomor urut 01 Ahmad busyro karim dan ahmad fauzi,yaitu blusukan kepasar-pasar tradisional,tentunya bersama artis idola baru orang Madura khususnya Sumenep.atau salah satu pemenang konstentan dangdut Academy[DA]2 Irwan krisdiyanto. Mata sumenep.com 
memang belakangan ini Irwan menjadi buah bibir pembicaraan masyarakat sumenep,tentunya sebagai idola baru yang dapat mengharumkan serta mengangkat nama daerahnya. Jadi tak heran jika saat Irwan bersama Busyro-Fauzi kampanye,ia langsung diserbu oleh ribuwan warga fans berat irwan. Lalu yang menjadi pertanyaan selanjutnya ‘’Apakah seorang warga negara yang baik[good citizen] akan memilih calon pemimpin dengan alasan karena didukung oleh artis idolanya??? Tetapi sebelumnya jangan sampai mengartikan pertanyaan ini secara sepintas,artinya sah-sah saja memilih calon pemimpin yang didukung oleh artis idola,tapi yang harus menjadi acuan dasar dalam memilh pemimpin,ialah karena kepribadiannya:mampu dan amanah serta berintegritas dan memiliki track record yang baik. Dimana hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh ‘’Syaikhul islam’’ dalam karyanya As-siyasah As-syar’iyah,tentang kriteria pemimpin yang baik:
‘’selayaknya untuk diketahui siapakah orang yang paling layak untuk posisi setiap jabatan.karena kepemimpinan yang ideal,itu memiliki dua sifat dasar: yaitu kuat[mampu] dan amanah.
        
Dari tulisan diatas dapat kita tarik benang merah bahwasanya jangan memilih pemimpin karena sesuatu hal sepeleh yang tidak dapat menunjang atau memberikan kontribusi terhadap pemerintahan selanjutnya untuk menjadi pemerintahan yang lebih baik,karena cita-cita sebuah negara tiada lain ingin memiliki pemerintahan yang baik[good govarment].


Semoga tulisan ini bermanfaat bagi setiap pembaca,untuk menentukan calon pemimpin yang baik.                       NB: berhubungan penulis masih pemula,jadi kritik dan saran sangat saya harapkan untuk perbaikan tulisan ini.

Rabu, 07 Oktober 2015

NAMA; NURUL HIDAYAT
NIM    ; 2014210106
KLS      ; C




ABSTRAK

 Penelitian ini berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Pada Rayon Fisip Ad-Dakhil Country Unitri Malang’’.Tujuan penelitian ini adalah mencoba untuk menguji pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi,terhadap tercapainya visi misi Rayon Fisip Ad-Dakhi Country Malang.
Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif,yaitu _Observasi secara langsung dilapangan pada saat proses dan kegiatan yang dilakukan,_Wawancara atau tanya jawab langsung dengan ketua rayon,semua pengurus dan semua anggota,_Dokumentasi seluruh kegiatan yang dilakukan pada Rayon Fisip Ad-Dakhil Country Unitri Malang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap tercapainya visi misi organisasi. Tapi sebelumnya ini adala macam macam gaya kepemimpinan ; otokratis,birokrasi,partisipatif,laissez faire ,transaksional,situasional dan tenang.

atau gaya kepemimpinan Transaksional seperti yang pernah diimplementasikan di Rayon Fisip Ad-Dakhil Country kurang efektif dan efisien karena Kepemimpinan ini bekerja pada prinsip bahwa ketika bawahan menandatangani kontrak untuk berpartisipasi dalam proyek tertentu, mereka mengikuti semua keputusan pemimpin mereka sebagai otoritas tertinggi. Jika kinerja bawahan baik, mereka akan dihargai dan jika kinerja mereka di bawah standar yang diharapkan, mereka akan terkena sanksi sesuai kontrak tertulis,sehingga para pengurus dan semua anggota merasa terbebeni dan takut program yang dijalani tidak terealisasi dengan baik.sehingga akhirnya memutuskan mengimplementasikan gaya kepemimpinan Tenang, Dimana epemimpinan Tenang Ini adalah kebalikan dari gaya kepemimpinan karismatik. Dalam hal ini, pemimpin memotivasi timnya melalui tindakannya, bukan kata-kata.

Untuk dapat disebut sebagai pemimpin yang sukses, seorang pemimpin haruslah tahu, manakah gaya kepemimpinan dalam organisasi yang harus diikuti dalam situasi tertentu, untuk menyelesaikan suatu hal dalam organisasi.

Senin, 19 Januari 2015

tugas uas filsafat administrasi



Nama : nurul hidayat
Nim : 2014.......
Prodi :Ilmu Administrasi Negara B
Mata Kuliah : Filsafat Administrasi
Saya rasa dengan adanya mata kuliah filsafat administrasi yang sudah dikenyam selama ini, saya sudah mampu menguasai konsep teoritis, tetunya juga mengacu pada materi yang telah dipelajari,dan rinciannya sebagai berikut:
Pengertian Teori Perilaku Teori X dan Teori Y (X Y Behavior Theory) Douglas McGregor
X: Diasumsikan sebagai sifat yang negative
Y: Diasumsikan sebagai sifat yang positive
Z: Penggabungan/pencampuran antara teori X dengan teori Y

ARTI KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk membuat orang mengerjakan hal yang tidak mereka sukai, dan menyukainya.
CIRI KEPEMIMPINAN
Menurut Bennis, ada empat ciri yang sama:
1.       Management of attention (manajemen perhatian);
2.       Management of meaning (manajemen makna).
3.       Management of trust (manajemen kepercayaan).
4.       Management of self (manajmen diri sendiri).

KARAKTER UNTUK MENJADI SEORANG PEMIMPIN
1.       Teori Genetis;
2.       Teori Sosial;
3.       Teori Ekologis atau Sintetis;
 TEORI ORGANISASI ADALATH DISIPLIN ILMU YANG MEMPELAJARI:
1.       Struktur; dan
2.       Desain organisasi;

Teori organisasi menunjuk aspek-2 deskriptif maupun preskriptif dari disiplin ilmu tersebut;
Teori itu menjelaskan:
1.       Bagaimana  organisasi sebenarnya distruktur; dan
2.       Menawarkan tentang bagaimana organisasi dapat dikonstruksi guna meningkatkan keefektifan mereka.
Sum truktur, Desain & Aplikasi, Penerbot Arcan, Jakarta.ber:
Stephen P. Robbins, 1994, Teori Organisasi, S

Unsur Kepemerintahan Yang Baik - Good Governance
1.       Akuntabilitas
2.       Transparansi
3.       Keterbukaan



Nama : nurul hidayat
Nim : 2014.......
Prodi :Ilmu Administrasi Negara B
Mata Kuliah : Filsafat Administrasi

Saya rasa dengan adanya mata kuliah filsafat administrasi yang sudah dikenyam selama ini, saya sudah mampu menguasai konsep teoritis, tetunya juga mengacu pada materi yang telah dipelajari,dan rinciannya sebagai berikut:
Pengertian Teori Perilaku Teori X dan Teori Y (X Y Behavior Theory) Douglas McGregor
X: Diasumsikan sebagai sifat yang negative
Y: Diasumsikan sebagai sifat yang positive
Z: Penggabungan/pencampuran antara teori X dengan teori Y

ARTI KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk membuat orang mengerjakan hal yang tidak mereka sukai, dan menyukainya.
CIRI KEPEMIMPINAN
Menurut Bennis, ada empat ciri yang sama:
1.       Management of attention (manajemen perhatian);
2.       Management of meaning (manajemen makna).
3.       Management of trust (manajemen kepercayaan).
4.       Management of self (manajmen diri sendiri).

KARAKTER UNTUK MENJADI SEORANG PEMIMPIN
1.       Teori Genetis;
2.       Teori Sosial;
3.       Teori Ekologis atau Sintetis;
 TEORI ORGANISASI ADALATH DISIPLIN ILMU YANG MEMPELAJARI:
1.       Struktur; dan
2.       Desain organisasi;

Teori organisasi menunjuk aspek-2 deskriptif maupun preskriptif dari disiplin ilmu tersebut;
Teori itu menjelaskan:
1.       Bagaimana  organisasi sebenarnya distruktur; dan
2.       Menawarkan tentang bagaimana organisasi dapat dikonstruksi guna meningkatkan keefektifan mereka.
Sum truktur, Desain & Aplikasi, Penerbot Arcan, Jakarta.ber:
Stephen P. Robbins, 1994, Teori Organisasi, S

Unsur Kepemerintahan Yang Baik - Good Governance
1.       Akuntabilitas
2.       Transparansi
3.       Keterbukaan

Sugeng_Rusmiwari

tugas uas f. adsministrasi

Nama : nurul hidayat
Nim : 2014.......
Prodi :Ilmu Administrasi Negara B
Mata Kuliah : Filsafat Administrasi


 Saya rasa dengan adanya mata kuliah filsafat administrasi yang sudah dikenyam selama ini, saya sudah mampu menguasai konsep teoritis,bahkan mampu mengimplementasikanya dalam kehidupan sehari hari.
terutama dalam masalah kepemimpinan,contoh kongkritnya saya bisa dibilang cukup sukses didalam memimpin suatu kegiatan di sebuah organisasi. hal itu terjadi tiada lain karena memang didalam kepemimpinan saya mengimplementasikan yang namanya teori x-y-z, atau dengan kata lain saya tau kapan harus bertindak/mengambil kebijakan otoriter dan kapan harus bertindak demokratis. 

Selasa, 04 November 2014

URGENSI FILSAFAT ADMINISTRASI DALAM SEBUAH KEPEMIMPINAN

Nama  : Nurul Hidayat
Prodi   : Ilmu Administrasi Negara
Kelas   : B


URGENSI FILSAFAT ADMINISTRASI DALAM SEBUAH KEPEMIMPINAN
Dewasa ini fakta yang terjadi dilapangan menunjukkan bahwa banyak polemik terjadi di kepemimpinan sebuah organisasi,mulai dari anggotanya sering intervensi terhadap keputusan atau kebijakan pemimpinya,anggota merasa termarginalkan atau dengan kata lain ia berasumsi bahwa pemimpinya mengekploitasi jabatannya(mengatasnamakan kepentingan organisasi padahal kepentingan pribadi),dan terjadinya kesenjangan sosial antara anggota dengan pemimpin,dimana hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh James Burham: revolusi politik dan sosial akan timbul dan diselesaikan,akan tetepi akan  ada revolusi pada abad modern ini yang tidak akan pernah selesai yaitu “managerial revolution’’ yang akan menimbulkan suatu kelas terpenting dalam masyarakat yaitu ‘The Managerial class’’ dan hal ini implikasinya jelas akan menghambat bahkan bisa berakibat fatal terhadap visi misi atau tujuan sebuah organisasi.
Menurut hemat saya hal demikian solusi salah satunya adalah seorang pemimpin harus bisa mengimplementasikan dan mangerti apa sebenarnya hakikat dari Filsafat Administrasi, mangingat memang betapa urgennya pendidikan Filsafat Administrasi bagi Mahasiswa yang memang sebagai calon leadhership,agen of change dan agen of control,karena memang  didalam Filsafat Administrasi ada yang namanya Teori X, Y, Z . dan sebulum kita membahas lebih jauh tentang Teori X, Y, Z.Kita harus terlebih dahulu mengetahui apa arti dari Teori tersebut.
X: Diasumsikan sebagai sifat yang negative
Y: Diasumsikan sebagai sifat yang positive
Z: Penggabungan/pencampuran antara teori X dengan teori Y

    Dan saya rasa seorang pemimpin harus bisa mengkorelasikan ketiga teori diatas dan menjadikannya sebagai sebuah landasan,atau dengan kata lain kadang seorang pemimpin disuatu sisi perlu mengaplikasikan teori X atau anggaplah sikap otoriter supaya anggotanya tidak melalaikan peraturan yang telah disepakati dalam sebuah organisasi,dan terkadang juga seorang pemimpin perlu mengaplikasikan teori Y atau anggaplah sikap demokrtis,atau dapat diartikan kedudukan/pemimpin dalam sebuah organisasi dianggap hanya sebatas formalitas dimana hal itu orientasinya tiada lain supaya tidak ada kesenjangan sosial dan terciptanya kesolidan dalam sebuah organisasi.   dan pasti yang menjadi pertanyaan besar dalam benak kita adalah: apakah seorang pemimpin hanya perlu mengaplikasikan teori Z?  Perlu kita ketahui bersama bahwasanya teori Z memang menggabungkan antara teori X dengan Y tapi ia bingung kapan mau bersikap otoriter,liberal,dan demokratis dengan kata lain ia tidak bisa mengimplementasikannya. Dan dapat kita tarik benang merah bahwasanya dalam sebuah organisasi pasti bisa mencapai visi misinya,jika pemimpinnya dapat mengkorelasikan teori  X, Y,dan Z.